Langsung ke konten utama

The Emperor's Gem/Mikado no Shihou (review)

Mau yang manis nan gemesin? Boleh coba baca salah satu komik shoujo terbitan Elex yang berjudul The Emperor's Gem. The Emperor's Gem ini merupakan karya dari Emiko Nakano sensei. Dalam bahasa Jepang, judulnya adalah Mikado No Shihou.

Terbit di Indonesia dalam rentang waktu hampir 1 1/2 tahun yaitu April 2014 (volume 1) dan September 2015 (volume 7). Fufufu, lumayan cepat kok. Coba bayangkan komik shoujo lain yang menunggu bertahun-tahun untuk tamat atau komik shounen yang biasanya memang panjang sampai berpuluh-puluh volume. Tapi tetap suka kan... tetap ditunguin kan.. tetap dibeli kan... *plak (^^);a

Rating yang diberikan oleh Elex adalah komik remaja. Kalau komik remaja itu dapat dibaca mulai umur berapa? Ini masih diperdebatkan sih karena Elex untuk komik tidak lagi memberi batasan minimum umur secara jelas alias tidak ditulis lagi semua umur, bimbingan/pengawasan orang tua, R:+13, R:+17 atau R:+21. Hanya tercantum komik anak, komik remaja dan komik dewasa. Eh, ada komik dewasa? ADA! Mungkin akan dibahas dilain waktu. Karena hal tersebut saya rasa (pendapat pribadi) komik remaja dapat dibaca oleh minimun anak SMP dengan bimbingan/pengawasan dari orang tua/orang dewasa. Batas umur anak SMP sudah tahu, bukan?



Di negeri Shou terdapat desa miskin yang ditempati oleh Kouran yang mungil. Keadaan ini memaksa Kouran nekat menyelinap ke istana untuk mencuri. Nah, di dalam istana Kouran malah bertemu dengan pemuda tampan yang bernama Shiki. Shiki yang dikiranya adalah pembunuh bayaran yang dicari ternyata adalah kaisar itu sendiri! Setelah menyelesaikan pemberontakan oleh anggota kerajaan, Kouran dianggap berjasa oleh Shiki dan diperbolehkan untuk datang lagi ke istana. Berlanjutlah cerita Shiki dan Kouran yang saling belajar tentang kehidupan masing-masing. Shiki dengan kehidupan istana dan Kouran dengan status rakyatnya. Hadir juga orang-orang yang akan berteman dengan Kouran dan Shiki serta para putri bangsawan yang berebutan menarik perhatian Shiki. Tidak lupa pangeran dari negara tetangga. Kebahagiaan bukan satu-satunya cerita di sini. Ada air mata, konflik antar teman termasuk konflik negara. Semua dibalut dengan gambar yang imut dan cantik sehingga menjadi cerita yang manis. Ada beberapa cerita tambahan juga loh.

KARAKTER

Kouran:
Gadis berusia 18 tahun yang kelihatan seperti anak kecil. Imut, suka menolong dan pekerja keras. Lambat laun menyukai Shiki.

Shiki:
Kaisar negeri Shou. Pembawaannya tenang, tapi tahu kapan harus bertindak. Kaisar yang dihormati.
*opini: saking tenangnya kadang suka gemes liat sikap Shiki, saya sambil gigitin sapu tangan...

Shukuhyo:
Mantan ketua kawanan perampok. Cerdas dan kuat. Nantinya menjadi teman Kouran cs.

Kohaku:
Si kembar kakak yang kaya alias putri bangsawan yang mengejar Shiki. Termasuk karakter yang tenang.

Koko:
Si kembar adik yang kaya alias putri bangsawan yang mengejar Shiki. Bersemangat dan menyayangi saudara kembarnya.

Rigen:
Peramal yang ramalannya selalu meleset, tapi intuisinya tepat. Nantinya menjadi teman Kouran cs.

Enka:
Ajudan pribadi Shiki. Golongan elit alias bangsawan. Suka pusing dengan tindakan Shiki.

Ucho:
Ajudan pribadi Shiki. Pandai bela diri.
*opini: Karakter yang wajahnya paling saya sukai walau jarang muncul.

Kakek:
Kepala desa sekaligus tabib desa. Membesarkan Kouran yang yatim piatu.

Shun'gyoku:
Pangeran negara Roku. Teman masa kecil Shiki. Sedang belajar di negeri Shou.
*opini: Walau pembawaannya tenang tapi tsun-tsun juga sifatnya (^^);a


The Emperor's Gem ini shoujo sekali. 7,5/10 standar shoujo saya.

Hmm, perbandingannya yaitu The Emperor's Gem tidak serumit cerita dari komik Akatsuki no Yona maupun komik Fushigi Yuugi yang latarnya juga kerajaan. Kedua komik tersebut juga sudah diterjemahkan di Indonesia. Bisa dibilang waktu untuk "memaki sayang" sama suatu karakter dalam The Emperor's Gem jarang ada. Paling cuma sebal karakter itu, sebal karakter ini karena ekspetasi masing-masing orang berbeda-beda.


referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja







Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi (The 5th Wave, #2) by Rick Yancey

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi by Rick Yancey My rating: 4 of 5 stars Sinopsis: Bagaimana cara melenyapkan miliaran manusia penghuni Bumi? Lenyapkan sisi kemanusiaan mereka. Nyaris mustahil rasanya selamat dari empat Gelombang pertama. Tetapi Cassie Sullivan berhasil, dan sekarang ia hidup di dunia baru, dunia tanpa rasa percaya pada sesama. Saat Gelombang 5 menyapu segalanya, Cassie, Ben, dan Ringer dipaksa berhadapan dengan tujuan utama para Makhluk Lain: pemusnahan umat manusia. Maka mereka pun terlibat dalam pertempuran terdahsyat: antara hidup dan mati, cinta dan benci, harapan dan kenyataan.  ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi merupakan buku kedua (#2) dari seri The 5th Wave/Gelombang 5. Sudah diterbitkan 3 novel lengkap oleh Gramedia Pustaka. Kemudian  The 5th Wave - Gelombang 5  telah diadaptasi ke layar bioskop dengan judul yang sa

Bishounen VS Ikemen

Dear Para Bishounen dan Ikemen, Sebenarnya lagi senang nonton dorama sih. Jadi kebawa-bawa dah istilah bishounen dan ikemennya. Lalu setelah itu wa mulai bertanya ada atau tidak perbedaan makna bishounen dan ikemen, atau sama saja pengunaan kedua kata tersebut?. Sebagai dasar atau bayangan awal, keduanya adalah istilah jepang untuk menunjukkan pemuda cantik. Hayo, pemuda cantik yang seperti apa?. Wa jadi berdebar-debar sendiri nih... *LOL XD 1) (*o*)q Oke, pertama kita mulai dari asal katanya menurut wikipedia jepang. Namun, karena isi wikipedia sendiri dapat "diciptakan" oleh penggunanya dimana setiap orang dapat berkontribusi dalam penulisan dan mengubah suatu artikel berarti wikipedia bukan bahan referensi yang valid seperti buku dan lain sebagainya. Tetapi wikipedia merupakan sumber referensi yang patut diperhitungkan. Penggunaan wikipedia jepang yang ditulis oleh orang jepang memberikan kita sudut pandang dari orang jepang. Oleh karena itu, mari kita telusuri arti

The Mortal Instruments: City of Bones (Movie)

*Film adaptasi (2013) dari novel karya Cassandra Clare. Wa merasa 'ngeh' waktu melihat poster Mortal Instruments City of Bones pertama kali di tahun 2013. Wah, adaptasi dari novel nih. Lalu ingatan yang muncul selanjutnya adalah nama Jace! Padahal wa lumayan geregetan sama Jace yang sombong itu alias bukan karakter favorit ;'D. Kemudian keingat 3 novelnya yang wa baca dari pinjaman teman beberapa tahun lalu. Terakhir menetapkan hati untuk menonton filmnya di bioskop. Ternyata rencana cuma rencana karena sibuk, film The Mortal Instruments: City of Bones lewat tanpa wa tonton... Di awal bulan tahun 2015 ini, akhirnya wa nonton film The Mortal Instruments: City of Bones juga. Dari posternya sih wa tidak ekspektasi berlebihan mengenai adaptasi novel yang benar-benar 'wow' seperti film Hunger Games yang memang memuaskan pembaca novelnya. Secara plot cerita tidak ada masalah bagi wa. Lupa-lupa ingat juga cerita novelnya *plak ;P. Kalau visualnya dapetlah, wa su